Friday, February 8, 2013

penyebab polusi tanah dan pengertiannya

(dedi-smk.blogspot.com) Pencemaran tanah merupakan masuknya atau dimasukkannya bahan kimia atau bahan lain sehingga menyebabkan perubahan pada lingkungan tanah alami. Banyak sekali penyebab dari polusi tanah mulai dari tumpahan minyak yang bocor langsung ke tanah, pipa industri yang bocor, pembuangan air sabun ke tanah, pembuangan sisa minyak goreng ke tanah, dan masih banyak lagi yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu. Selain penyebab yang telah saya sebutkan tadi ada penyebab lain yang mungkin anda tidak menyadarinya, yakni pencemaran tanah yang diakibatkan oleh kegiatan pertanian. Coba tengok ke belakang, pertanian di jaman modern ini semuanya menggunakan bahan kimia. Bahan kimia yang digunakan mulai dari penggunaan pupuk kimia, obat insektisida,obat hama, sampai bibit tanamannya sekalipun juga mengunakan bahan kimia. Hal ini ternyata juga akan mencermati tanah, meskipun demikian kita juga tidak boleh menyalahkan petani karena mereka melakukan apa yang mereka bisa dan selama ini kita juga makan dari hasil kerja keras mereka menanam tanaman seperti padi, jagung dan umbi-umbian. Meskipun kegiatan pertanian menyebabkan pencemaran tanah ternyata masih ada lagi pencemaran tanah yang diakibatkan oleh hal lain, yakni akibat tanah tersebut dijadikan tempat buangan. Apakah anda pernah memperhatikan sungai yang keruh karena tercemar? Bukankan sungai tersebut menjadi keruh tercemar karena kegiatan manusia yang selalu membuang sampah ke sungai? Begitu pula dengan tanah, tanah yang dijadikan tempat pembuangan akan memiliki nasib yang sama seperti sangi yang tercemar tadi, jika tidak percaya anda dapat membuktikannya melalui penelitian. Bayangkan saja tempat pembuangan berisi semua hal, mulai dari sampah padat sampai sampah cairan yang berupa zat kimia. Untuk itu untuk menjaga agar lingkungan kita tetap sehat marilah kita selalu peduli dengan lingkungan dan jangan sekali-kali membuang sampah sembarangan karena kita sendiri yang akan merasakan akibatnya suatu saat nanti.

No comments:

Post a Comment