Thursday, December 6, 2012

3 metode perhitungan harga pokok bahan baku dalam proses industri (KWU fifo lifo dan average)

(dedi-smk.blogspot.com) dedi-smk kali ini akan membuat artikel mengenai 3 cara pencatatan persediaan barang, masih ingat tidak ini masuk dalam pelajaran apa? Kalau sudah lupa nih dedi-smk kasih tau, ini adalah pelajaran KWU biasanya diajarkan saat kita masih sekolah di smk atau sma. Disini dedi-smk hanya sekedar mengingatkan saja, barang kali ada yang membutuhkan. Oke inilah cara menghitung persediaan cara tersebut:

Secara umum ada 3 cara untuk menghitung persediaan barang, yakni:

  1. First-in, first-out (FIFO), Artinya barang yang masuk pertama juga akan dikeluarkan pertama.
  2. Last-in, first-out (LIFO), artinya barang terakhir yang masuk dikeluarkan pertama kali.
  3. Average cost (AC), barang yang dikeluarkan dicatat berdasarkan harga rata-rata nya.
Berikut ini adalah cara menghitung harga pokok bahan baku menggunakan 3 metode diatas:
Contoh soal:

21/1/2012========> persediaan 8.000kg@Rp 1.000,-
23/1/2012========>beli bahan baku 12.000kg@Rp 1.200,-
27/1/2012========>masuk proses produksi 15.000kg
Kerjakan menggunakan metode lifo, fifo, dan av!

FIFO

8000kg@Rp 1000,-======>Rp 8.000.000,-
7.000kg@1.200,-=======>Rp 8.400.000,-
Jumlah ==============>Rp 16.400.000,-
Jadi harga bahan baku ketemu Rp 16.400.000,-

LIFO

12000kg@Rp 1.200,-====>Rp 14.400.000,-
3000kg@RP 1000,-=====>Rp 3.000.000,-
Total================>Rp 17.400.000,-
Jadi harga bahan bakunya Rp 17.400.000,-

AVERAGE

8000kg@Rp 1000,-====>Rp 8.000.000,-
12.000kg@Rp 1200,-===>Rp 14.400.000,-
20.000kg===========>Rp 22.400.000,-

Harga pokok rata-rata 22.000:20.000= Rp 1.120,-
Harga pokok bahan baku yang dipakai= 15.000kag@1.120= Rp 16.800.000,-
Jadi harga bahan baku yang dipergunakan  Rp 16.800.000,-

No comments:

Post a Comment